Ternyata ada juga yang salahartikan ikhlas dalam beribadah kepada  Allah, dengan mengatakan bahwa apakah anda sudah tulus beribadah  kalau hanya mengharap surga dan takut neraka ?
Seolah-olah  kita hanya patut beribadah saja, dan masalah surga dan neraka bukan  tujuan kita.
Mengapa ada yang jadi  berlebih-lebihan dalam memberi sebuah pengertian IKHLAS karena ALLAH ?
MARI  KITA SIMAK APA YANG DIFIRMANKAN ALLAH TENTANG INI....
Al-Baqarah  (2) : 218
إِنَّ الَّذِينَ آمَنُواْ وَالَّذِينَ هَاجَرُواْ  وَجَاهَدُواْ فِي سَبِيلِ اللّهِ أُوْلَـئِكَ يَرْجُونَ رَحْمَتَ اللّهِ  وَاللّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
2.218. Sesungguhnya orang-orang yang  beriman, orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka  itu mengharapkan rahmat Allah, dan Allah Maha Pengampun  lagi Maha Penyayang.
Al-'Imran (3) : 107
وَأَمَّا  الَّذِينَ ابْيَضَّتْ وُجُوهُهُمْ فَفِي رَحْمَةِ اللّهِ هُمْ فِيهَا  خَالِدُونَ
3.107. Adapun orang-orang yang putih berseri  mukanya, maka mereka berada dalam rahmat Allah (surga);  mereka kekal di dalamnya.
Al-'Imran (3) : 15
قُلْ  أَؤُنَبِّئُكُم بِخَيْرٍ مِّن ذَلِكُمْ لِلَّذِينَ اتَّقَوْا عِندَ  رَبِّهِمْ جَنَّاتٌ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا  وَأَزْوَاجٌ مُّطَهَّرَةٌ وَرِضْوَانٌ مِّنَ اللّهِ وَاللّهُ بَصِيرٌ  بِالْعِبَادِ
Katakanlah: "Inginkah aku kabarkan kepadamu  apa yang lebih baik dari yang demikian itu?". Untuk orang-orang yang  bertakwa (kepada Allah), pada sisi Tuhan mereka ada SURGA yang  mengalir dibawahnya sungai-sungai; mereka kekal didalamnya. Dan (mereka  dikaruniai) isteri-isteri yang disucikan serta keridhaan Allah. Dan  Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya.
An-Nisa (4) : 122
وَالَّذِينَ  آمَنُواْ وَعَمِلُواْ الصَّالِحَاتِ سَنُدْخِلُهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِن  تَحْتِهَا الأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَداً وَعْدَ اللّهِ حَقّاً  وَمَنْ أَصْدَقُ مِنَ اللّهِ قِيلاً
Orang-orang yang  beriman dan mengerjakan amalan saleh, kelak akan Kami masukkan ke dalam SURGA yang  mengalir sungai-sungai di dalamnya, mereka kekal di dalamnya  selama-lamanya. Allah telah membuat suatu janji yang benar. Dan siapakah  yang lebih benar perkataannya dari pada Allah ?
Nah,  jelas bukan bahwa SURGA adalah kabar baik dan janji benar dari Allah  kepada manusia yang berserah diri (MUSLIM) beriman, bertaqwa dan beramal  shaleh disediakan bagi mereka.
Jadi tidak lah salah kalau  kita beribadah mengharap surga , bahkan sebenarnya kita beriman dan  beramal shaleh saja sudah diyakinkan Allah akan memasuki surganya.
Lantas  , mengapa IKHLAS dihubungkan dengan TIDAK PATUT nya seseorang mengharap  surga dan takut neraka ?
Inilah pengertian seorang  manusia yang keliru , apalagi ada syair lagu dari penyanyi yang menyebut  :
Jika surga dan neraka tak pernah ada 
Masihkah  kau bersujud kepada Nya ?
Nah, kalau ikhlas  dikait-kaitkan jangan banyak berharap dengan balasan surga dan  seakan-akan menafikan / menolak arti adanya surga dan neraka, jelas ini  KELIRU.
JUSTRU para sahabat Rasulullah seperti Abu Bakar,  Umar bin Khathtab, Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib adalah contoh  orang yang paling bergetar hatinya dan merasa takut jika disebut  kedahsyatan neraka jahanam, bahkan menurut riwayat , Malaikat Jibril  tidak pernah tersenyum ketika mendengar auman sang Jahanam dan sejak  Jahanam dihidupkan apinya untuk kaum yang ingkar maka wajah malaikat  Jibril selalu ketakutan.
Yang benar adalah :
KITA  BERSUJUD KEPADA ALLAH
KARENA MENGHARAP RAHMAT  DAN RIDHONYA YANG BERUPA AMPUNAN, BALASAN PAHALA, DITEMPATKAN DI SURGA  DAN DIJAUHKAN DARI API NERAKA
Nah, saudaraku  masih ingat khan doa yang diajarkan Rasulullah Sallallahu'alaihiwassalam  dan dimuat dalam Qur'an Surat AL BAQARAH ayat 201 :
 رَبَّنَا  آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ  النَّارِ
Artinya: “Ya Tuhan, berilah kami kebaikan di  dunia dan kebaikan di akhirat, serta selamatkanlah kami dari siksa  neraka.” 
Jadi Ikhlas yang benar adalah sujud  kepada Allah karena mengharap ridho Nya dalam bentuk ampunan, balasan  pahala, diberi surga Raudhatul Jannah dan dijauhkan dari neraka...
Ingat,  ikutilah pemahaman yang benar dari Rasulullah dan mengikuti jejak para  sahabat yang hanif (lurus), serta Ulama Salafus Shalih.
 

Tidak ada komentar:
Posting Komentar