
Danau Baikal  di Siberia, Rusia, memang sangat menarik untuk dibahas.  Danau ini  merupakan danau terdalam dan terluas di dunia. Juga merupakan  danau  terbesar di dunia yang menyimpan persediaan air tawar. Bayangkan,  di  sana tersimpan 20 persen persediaan air tawar dunia, atau 90 % lebih   yang dimiliki Rusia. Jadi pantaslah Danau Baikal masuk dalam situs   warisan dunia yang dilindungi UNESCO sejak 1996. Lebih dari itu, Baikal,   konon merupakan danau tertua di dunia yang masih exis hingga kini 
Dari Danau Baikal juga ‘lahir’ banyak cerita  misteri. Salah satunya  yang menggegerkan adalah kisah pertempuran  tentara penyelam Soviet  melawan alien di dalam danau tersebut yang  menyebabkan tewasnya beberapa  penyelam Soviet.
Nah kali ini saya ingin mengungkap  misteri lain. Ini adalah teka teki keberadaan lempengan es yang  mengambang di Danau Baikal.

LINGKARAN MISTERIUS LEMPENGAN ES DI DANAU  BAIKAL
Selama  beberapa tahun ini, gejala misterius terjadi di banyak  perairan dengan  timbulnya es mengambang berbentuk lingkaran pada musim  dingin menjadi  teta teki bagi para ilmuwan; sekarang, petugas penelitian  Rusia sudah  menemukan sebuah penjelasan yang mengejutkan dan telah  mengurai simpul  misteri yang sudah lama eksis.
Menurut  laporan der Spiegel majalah Jerman pada awal Februari,  ilmuwan Nikolay  Granin setelah melalui penelitian berpendapat lempengan  es berbentuk  lingkaran yang muncul di atas permukaan Danau Baikal—Rusia,   diperkirakan merupakan hasil dampak gas alam yang tersimpan di bawah   permukaan tanah.
Pada awal abad 19, ilmuwan fisika Rusia telah mencatat di atas Danau Baikal terdapat lempengan es putih berbentuk lingkaran setinggi 1 meter mengambang di atas permukaan laut, bagaimana ia terwujudnya, kala itu belum jelas, hanya menggunakan dalih (sangat misterius) untuk melukiskan sebuah fenomena ini.
Pada awal abad 19, ilmuwan fisika Rusia telah mencatat di atas Danau Baikal terdapat lempengan es putih berbentuk lingkaran setinggi 1 meter mengambang di atas permukaan laut, bagaimana ia terwujudnya, kala itu belum jelas, hanya menggunakan dalih (sangat misterius) untuk melukiskan sebuah fenomena ini.
Pada 1882, di dalam sebuah laporan seorang  peneliti lapisan es  tertulis: di atas bidang es raksasa tersebut  terdapat celah, sepertinya  ada ombak yang menghantam pecah lapisan es ,  tetapi tak berhasil  mendobrak ke atas. Ketika celah tersebut tergabung  lagi bisa  mengeluarkan suara keras dan terdengarnya seperti “dentuman  meriam”. 
Dari foto-foto  satelit bisa ditemukan sebuah fenomena pembekuan  misterius lainnya di  danau Baikal, susunan berbentuk lingkaran yang  tidak lazim itu  sepanjang beberapa ribu mil. Fenomena ini muncul di  akhir musim dingin.  Nichole Grenier, ilmuwan dari Irkutsk Limnological  percaya, ia telah  mengurai teka teki tersebut: itu adalah lingkaran yang  diakibatkan oleh  letusan gas.
Grenier dan  kawan-kawan mendapatkan, pinggiran piringan es berbentuk  lingkaran  seperti itu lebih tipis dibandingkan bagian tengahnya,  “semakin menjauh  dari pusat semakin terdapat banyak retak kecil”. Selain  itu, hasil tes  temperatur dan arus air di bawah permukaan menunjukkan,  arus deras di  bawah airlah penyebab utama pembentukan lempengan es  tersebut –  kecepatan arus air tepian piringan bulat lebih cepat, bagian  tepi lebih  mudah rusak dibandingkan tengah, arus air telah mendobrak  lapisan es  dan telah menimbulkan retakan. 
Sesuai  dengan investigasi situs, dasar danau Baikal ternyata benar  menyimpan  sumber gas alam yang kaya. Selain itu di dasar danau terdapat  gunung  berapi aktif yang sering memuntahkan gas alam dan lahar. Tim  Grenier  menemukan, dalam beberapa tahun ini, dasar Danau Baikal telah  terjadi  letusan gas alam sebanyak 10 kali, dengan ketinggian maksimal  mencapat  900 meter. 

Marianne Moore, peneliti lingkungan hidup dari  Wellesley College,  Massachusetts – AS juga telah membuktikan teori ini:  kemungkinan gas  alam membawa serta air panas dengan gerak putar  mendorong lempengan es  ke permukaan air, layaknya angin puting beliung,  akhirnya membentuk  lempengan es berbentuk lingkaran.
Fenomena alam letusan gas alam kemungkinan bisa menimbulkan akibat parah bagi kapal yang berlalu-lalang di Danau Baikal, maka pemerintah Rusia sudah mengeluarkan peringatan kepada para nahkoda lokal, karena ketika kapal mendekati lempengan es dan menyentuh letusan gas alam hal ini bisa menimbulkan kebakaran besar.
Grenier menyatakan: “Dalam beberapa minggu yang akan datang danau Baikal kemungkinan bisa muncul lagi lempengan es, namun, piringan es mutlak bukan hal paling misterius dari danau.” Grenier dan kawan-kawan sedang dengan semangat menanti kiriman foto satelit terbaru.
Grenier sekaligus juga anggota komite ilmiah lokal. Sejak 1989, Masyarakat Limnologi Baikal setiap 5 tahun sekali mengadakan konferensi internasional, para pakar dan peneliti berbagai disiplin ilmu dari seluruh dunia menghadiri penelitian danau Baikal, melaporkan hasil penelitian terbaru. Konferensi Baikal pada tahun ini akan diadakan pada 4 – 9 Oktober. (The Epoch Times/whs)
Fenomena alam letusan gas alam kemungkinan bisa menimbulkan akibat parah bagi kapal yang berlalu-lalang di Danau Baikal, maka pemerintah Rusia sudah mengeluarkan peringatan kepada para nahkoda lokal, karena ketika kapal mendekati lempengan es dan menyentuh letusan gas alam hal ini bisa menimbulkan kebakaran besar.
Grenier menyatakan: “Dalam beberapa minggu yang akan datang danau Baikal kemungkinan bisa muncul lagi lempengan es, namun, piringan es mutlak bukan hal paling misterius dari danau.” Grenier dan kawan-kawan sedang dengan semangat menanti kiriman foto satelit terbaru.
Grenier sekaligus juga anggota komite ilmiah lokal. Sejak 1989, Masyarakat Limnologi Baikal setiap 5 tahun sekali mengadakan konferensi internasional, para pakar dan peneliti berbagai disiplin ilmu dari seluruh dunia menghadiri penelitian danau Baikal, melaporkan hasil penelitian terbaru. Konferensi Baikal pada tahun ini akan diadakan pada 4 – 9 Oktober. (The Epoch Times/whs)
 

Tidak ada komentar:
Posting Komentar