didalamnya terkandung makna memohon agar diberikan petunjuk dan jalan yang lurus..akan tetapi, belum dapat melaksanakan dan meluangkan sedikit saja waktu yang dimiliki nya selama 24 Jam untuk membaca al-qur’an..Membaca tadarus tidak, bagaimanakah untuk menuju tahapan tadabbur, tahfidz maupun mencari tau lebih lanjut asbabun nuzul ataupun memahami hikmah yang terkandung dalam al-qur’an?? Astaghfirullah!
Apa sajakah yang ia kerjakan sepanjang hari dan sepanjang waktu?
Bagaimana pula ia menyiasati setiap episode masalah yang dihadapi dalam hidupnya kala kesulitan dan rintangan silih berganti menemui episode kehidupannya tanpa al-qur’an sebagai petunjuk dan pedoman hidupnya??
Konon, kala Al-qur’an pun kian ditinggalkan ummat manusia….
Sesungguhnya dia telah menyesatkan aku dari Al quran ketika Al quran itu telah datang kepadaku. Dan adalah syaitan itu tidak mau menolong manusia. Berkatalah Rasul:` Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku menjadikan Al quran ini suatu yang tidak diacuhkan` (QS. 25:29-30)
“Dan sungguh, akan Kami isi neraka jahanam banyak dari kalangan jin dan manusia. Mereka memiliki Qalb (hati) tetapi tidak dipergunakan untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka memiliki mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengarkan (ayat-ayat Allah). Mereka seperti hewan ternak, bahkan lebhi sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lengah.” (QS.Al-A’raf: 179)
Dan Al-Qur`an itu telah Kami turunkan dengan berangsur-angsur agar kamu membacakannya perlahan-lahan kepada manusia dan Kami menurunkannya bagian demi bagian. (QS.Al-Isra:106)
“sekiranya pohon-pohon yang ada di bumi adalah pena dan lautan (menjadi tinta) ditambah lagi dengan tujuh lautan sesudah (kering)nya. Niscaya tidak akan habis (dituliskan) kalimat-kalimat Allah. (QS 31 : 27)
"Demi masa. Sesungguhnya manusia dalam kerugian. Melainkan mereka yang beriman dan beramal soleh serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran". (QS.Al-Ashr:1-3)
Allah berfirman : “Seandainya Alqur’an ini diturunkan kepada gunung-gunung, maka kamu akan melihatnya bahwa gunung itu tunduk dan khusyu’ disebabkan takut kepada Allah” (QS. Al-Hasyr : 21)
Mengapa manusia meninggalkan Al-qur’an???
Apakah dikarenakan kesibukan karena tidak adanya waktu luang yang dimiliki??
Apakah dikarenakan sibuk mencari dunia??
Apakah anda ragu, kurang yakin bahwa al-qur’an itu kurang memberikan syafaat bagi manusia??
Bukankah Alloh SWT paling sering bersumpah dengan waktu: La uqsimu bi yaumil qiyâmah. Kami bersumpah dengan hari kiamat. (QS. Al-Qiyamah 1), Wallaili idzâ yaghsyâ, wannahâri idzâ tajallâ. Demi malam apabila gelap dan demi siang apabila terang benderang (QS. Al-Lail 1-2). Dalam surat Al-’Ashr ini Alloh bersumpah dengan waktu: Wal-’Ashr. Demi Masa (QS Al-Ashr:1)
“Maka nikmat Tuhan mu yg manakah yang kau dustakan?”
Bukankah anda mengetahui wahyu Ilahi ini telah mengajukan tantangan kepada siapa pun yang meragukannya untuk menyusun "semisal" Al-Quran. Tantangan tersebut datang secara bertahap:
a. Seluruh Al-Quran (QS 17:88; 52:34).
b. Sepuluh surah saja dari 114 surahnya (QS 11:13).
c. Satu surah saja (QS 10:38).
d. Lebih kurang semisal satu surah saja (QS 2:23).
Ataukah memang belum bisa membaca??
Adakah kita mengambil hikmah dari sejarah awal turunnya pertama kali al-qur’an (ayat al-qur’an
“IQRA (Bacalah) dengan (menyebut) nama TUHANmu Yang menciptakan” (QS.Al-Alaq:1)
Semoga saja kita semua bukanlah termasuk kaum dan golongan orang-orang yang buta Al-Qur’an.. Mereka sholat, mereka berdzikir, mereka puasa, bahkan berzakat..akan tetapi, mereka menjalani episode kehidupannya setiap hari, sepanjang waktu dengan melupakan dan meninggalkan Al-Quran..Astaghfirullah
.
"(Ya Allah) Tunjukkan aku jalan yang lurus!" (Qur'an 1:6)
“Ya Ilahi Rabb, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau berikan petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Mu. Sungguh hanya Engkaulah Yang Maha Pemberi Karunia”.(QS. Al-Imran :8)
***
“Sesungguhnya umat yang beriman itu adalah orang-orang yang bila disebut nama Allah bergetar hatinya, dan apabila dibacakan ayat-ayat Allah bertambah keimanannya dan mereka selalu bertawakal kepada Allah” (QS. Al-Anfal : 2)
“Dan Kami turunkan dari Al-Qur`an suatu yang menjadi penyembuh dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al-Qur`an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang dzalim selain kerugian.” (Al-Isra`: 82)
“Dan kami menurunkan Al Qur’an sebagai penawar dan Rahmat untuk orang-orang yang mu’min.” (QS. Al Isra/17: 82)
“Hai manusia, telah datang kepadamu kitab yang berisi pelajaran dari Tuhanmu dan sebagai obat penyembuh jiwa, sebagai petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.” (QS. Yunus/10: 57)
“Siapa saja yang disibukkan oleh Alqur’an dalam rangka berdzikir kepada-Ku, dan memohon kepada-Ku, niscaya Aku akan berikan sesuatu yang lebih utama daripada apa yang telah Aku berikan kepada orang-orang yang telah meminta. Dan keutamaannya Kalam Allah daripada seluruh kalam selain-Nya, seperti keutamaan Allah atas makhluk-Nya.” (HR. At Turmudzi)
“Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari Alqur’an dan mengajarkannya.” (HR Bukhari)
“Perumpamaan orang mukmin yang membaca Al-Qur’an adalah seperti buah Utrujjah yang baunya harum dan rasanya enak. Perumpamaan orang mukmin yang tidak membaca Al-Qur’an seperti buah kurma yang tidak berbau sedang rasanya enak dan manis. Perumpamaan orang munafik yang membaca Al-Qur’an adalah seperti raihanah yang baunya harum sedang rasanya pahit. Dan perumpamaan orang munafik yang tidak membaca Al-Qur’an adalah seperti hanzhalah yang tidak berbau sedang rasanya pahit.” (Riwayat Bukhari & Muslim)
“Bacalah Alqur’an, sesungguhnya bacaan Alqur’an itu akan menjadi syafaat bagi yang membacanya di hari Qiamat” (H.R. Muslim)
Manusia yang hidupnya tidak ada Al-qur’an di dalam hatinya adalah bangkai-bangkai berjalan dan penduduk kuburan yang berkeliaran. (Ust.Bachtiar Nasir)
Sumber: RENUNGAN N KISAH INSPIRATIF
Tidak ada komentar:
Posting Komentar