4News-Lihatlah langit malam ini. Sebuah fenomena astronomi menarik, lunar perigee atau Supermoon bisa disaksikan, asal tak ada awan yang menggantung. 
Malam  ini, Sabtu 19 Maret 2011, Bulan akan berada dalam jarak terdekatnya  dengan Bumi dalam kurun waktu 18 tahun. Bulan hanya akan berjarak  221.567 mil atau 356.578 kilometer.
Astronom Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Thomas Djamaluddin mengatakan, sejak saat ini fenomena supermoon  sudah bisa disaksikan di seluruh wilayah Indonesia. "Karena purnama  telah terbit sejak maghrib, asal langit cerah," kata dia saat dihubungi VIVAnews.com, Sabtu malam, 19 Maret 2011.
Namun, puncak supermoon,  tambah dia, baru akan terjadi pada Minggu dini hari. "Pada pukul 02.10  Waktu Indonesia Barat," tambah dia. Namun masyarakat tak perlu begadang  untuk melihat fenomena ini, toh, pada puncaknya nanti perbedaan Bulan tak terlalu besar.
Malam  ini, jelas Thomas, bulan akan terlihat lebih besar dan lebih terang  dari biasanya. Sekitar 7 persen lebih besar. Namun, "dengan mata  telanjang, susah untuk melihat perbandingannya. Tapi dengan teleskop  akan terlihat pembandingnya, lebih besar," tambah dia. 
Meski  merupakan fenomena yang jarang, Thomas mengingatkan agar masyarakat tak  terlalu heboh, apalagi menghubung-hubungkannya dengan bencana, khususnya  gempa 9,0 skala Richter dan tsunami yang terjadi di Jepang, delapan  hari sebelum Supermoon. "Ini adalah fenomena astronomi biasa, Bulan  berada dalam jarak lebih dekat dengan Bumi."
Sebelumnya, Badan Antariksa Ameriksa Serikat (NASA) membantah dugaan supermoon terkait bencana. Ilmuwan Goddard Space Flight Center NASA, Jim Garvin menjelaskan, supermoon  terjadi saat Bulan sedikit mendekat ke Bumi daripada rata-rata. Efek  ini paling terlihat saat terjadi bulan purnama. "Bulan akan terlihat  lebih besar, meski perbedaan jarak dari Bumi hanya beberapa persen di  banding biasanya," kata dia seperti dimuat situs Space.com.
Sumber :
VIVAnews 
 

Tidak ada komentar:
Posting Komentar